Laman

Kamis, 07 Februari 2013

Business

Woooooh.... Blog saya rupanya terbengkalai, lama sekali saya meninggalkannya. :'( maaf.




Baiklah. Sore ini saya akan menuliskan perihal penting yang saya dapatkan selama berguru pada dua orang yang saya yakini mampu menuntun saya lebih bisa mendekat pada Sang Hyang ta'ala. Ini tentang sebuah pelajaran mengenai urusan. Urusan saya atau urusan orang lain. Sebelumnya saya beberapa kali membaca tulisan intinya, "Is there any something more important to you for interfere my own business?" Jadi, tidakkah lebih baik kita mengurusi kepentingan kita masing-masing daripada mengurusi urusan orang lain yang belum tentu bermanfaat untuk kita ?

Saya punya cukup banyak teman, tapi saya tidak pernah ikut campur urusan mereka kecuali hanya untuk sekedar mendengarkan curhatan atau pun kalau memang harus mengurusinya saya akan bertindak jika teman saya yang punya urusan meminta tolong pada saya. Bagi saya urusan orang lain cukup sekedar tahu saja, tidak lebih dari itu. Urusan si A, si B, si CD, si Z kalau sampai pada kita cukup kita mengamatinya saja bahwa begitu kompleksnya urusan yang ada di sekeliling kita. Tidak perlu kita mengurusinya satu-satu.

Senada dengan ketidakikutcampuran saya pada urusan orang lain, saya juga kurang nyaman kalau ada orang lain yang mencampuri urusan saya. Lebih-lebih dia tidak memiliki ikatan emosional dengan saya, yang tiba-tiba nyeletuk seakan-akan tahu seluruh tindak-tanduk saya luar dalam. Annoying! Statement saya itu bukan berarti saya tidak mau menerima saran, kritik, dan masukan. Bukan. Masukan yang ditujukan pada saya akan saya terima, lantas bukan berarti orang lain turut campur dalam urusan saya kecuali jika saya minta. :)

Begitulah. Tidak perlu mengomentari statement-statement saya di belakang saya, berdiskusi mungkin lebih baik. Saya memang tidak lepas dari salah dan lupa, kalau mungkin Anda melihat saya berperilaku yang tidak seirama dengan ucapan saya ya tolong diingatkan, hanya saja hidup itu dinamis, tidak statis, hidup itu seperti air sungai. Mengalir. Tidak pernah berhenti kecuali kering gersang dimakan kemarau. Jadi bisa saja pernyataan-pernyataan saya yang lalu tidak berlaku di kemudian hari, yang jelas itu urusan saya yang tidak perlu Anda urusi satu per satu bak polisi menginterogasi seorang maling. Toh pernahkah saya mengurusi Anda ? Ikut campur urusan Anda ? Saya tidak mau menjadi ulat yang menggerogoti hijaunya daun urusan Anda."I have my own business, and so do you. Lebih baik Anda mengurusi urusan Anda yang bisa jadi tidak lebih baik atau tidak lebih buruk daripada saya. :)"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar