![]() |
gambar diambil dari blograkazakaria.blogspot.com |
Yang saya heran si bocah
laki-laki masih asyik berdiri sambil membelai rambut adik perempuannya dan
berkata, “Sabar Dek, mangan kok, mangan,” sambil menunjuk perut adiknya dan
melanjutkan, “Wes lemu ngene loh, mosok sek luweh?? Hahahaha.” Candanya membuat
malam semakin kasihan pada mereka.
Saya terhipnotis dengan situasi
itu, mbrebes mili mata saya. Lampu
hijau di depan saya kurang beberapa detik lagi,
mereka mendekati saya dan si
bocah laki-laki berkata, “Motor e Mas e apik yoo, nggilap !!”
Saya yang nggumun akhirnya tersadar, lalu saya berkata, “Dek, iki onok
rejeki sethithik tapi onok syarat e lhoo.”
“Opo Mas ?”
“Tapi janji kudu gelem dilakoni
yooo?”
“Iyo Mas,” jawab mereka kompak
dengan semangat.
“Maringene, tak ke’i dhuwek, kowe
golek o maem, mari maem kudu sholat yoo, nyuwun nang Pengeran, Gusti Allah ben
koranmu mene laris. Lek nyuwun nang Pengeran pasti diparingi.”
Mereka manggut-manggut sambil menerima sedikit rejeki yang kukeluarkan dari
dompetku.
Lampu hijau sudah menyala, aku hentakkan gas Jupiter MX ku...
Lampu hijau sudah menyala, aku hentakkan gas Jupiter MX ku...
Dan mereka berteriak, “Suwuuuuun
Mas, aku janji jange sholaaatttt!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar