Malam Jum'at kali ini ada yang mengejutkanku di depan kamar mandi lantai 2 kostku. Seusai bertabarruk, sekitar pukul 18.15 aku mandi untuk menghilangkan keringat yang membuat tubuh ini terasa gerah. Seperti biasa setelah mandi kujemur handukku di tempat jemuran lantai 2. Setelah kujemur, ingin bergegas kembali ke kamarku untuk bersiap menantikan panggilan adzan Isya'. Seketika itu pula ada yang menghentikan langkahku, dan memanggilku dari arah belakang. Aku sempat gugup untuk menoleh, agak ndredeg ketika ada suara orang tua yang memanggilku 'mas, mas, mas.' Sepersekian detik aku berpikir akhirnya kuberanikan untuk melihat sosok yang ada di belakangku.
"Mas sepurane yaaa, sepurane,"katanya.
Aku melongo dan tak percaya dengan ucapannya, masih berdegup keras jantungku.
Kujawab, "Wah... iya Pak, sama-sama saya juga mohon maaf yang banyak."
"Saya besok sudah harus kembali ke asal saya, malam ini saya terakhir di tempat ini, mohon relakan dan maafkan saya ya Mas," pamitnya dengan wajah yang memelas.
Sejenak aku berpikir, aku disini bukan shohibul bait, bukan tuan rumah, kenapa Anda harus berpamitan padaku.
Beliau berpesan dengan suara lirih dan sedikit serak, "Mas, Sampeyan semoga sukses ya!"
Semakin merinding bulu kuduk ini, tergetar hatiku namun dengan segera kuaamiini doa beliau.
Adzan Isya' berkumandang, aku tahu beliau akan pergi. Segera kuakhiri perbincangan ini.
Selamat jalan, Pak.. Semoga tenang saaat kau kembali ke asalmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar