Edisi kali ini (3-4 Maret 2012) adalah edisi ketika saya ikut berlayar bersama tim ke Desa Cowek, Purwodadi; Malang; dan Desa Sumber Bening, Trenggalek. Perjalanan seru dan mengesankan.
Di Desa Cowek kami singgah untuk konsolidasi dan memberikan pencerahan kepada tim SiHIjau yang giat dalam konservasi mata air. Mata air di Desa Cowek mampu menghidupi sekitar 1000 kepala keluarga di lima desa yang ada (desa Cowek, Kertosari, Kademangan, dan Semut) dan 400 hektar sawah. Ketika berada disana saya merasakan hawa sejuk yang berhembus, gemericik air yang kecil sampai terderas pun nyaman untuk didengar. Karena ada 30 sumber mata air disana maka tidak salah kalau mereka menamakan diri sebagai Kampung Sobat Mata Air.
Lanjut ke Malang. Kali ini tim menuju Rumah Makan Kertanegara (belakang SMA Negeri 1 Malang) untuk bertemu dengan seseorang yang berasal dari Talang Agung, yang ahli dalam mengolah limbah sampah untuk dijadikan sumber energi BBM.
Selepas adzan Ashar perjalanan tim masih berlanjut lagi, kali ini kami 'go' Trenggalek untuk berdiskusi terkait suatu program lingkungan yang digagas oleh masyarakat Dusun Cerabak, Desa Sumber Bening. Program yang akan dilaksanakan adalah penanaman 500 bibit jeruk purut yang akan dimanfaatkan daunnya ketika panen untuk diolah lagi menjadi minyak sayur.
Perjalanan menuju Trenggalek rupanya cukup melelahkan. TIm membutuhkan waktu kurang lebih 4-5 jam untuk sampai di TKP. Dan ternyata road yang ditempuh juga menantang, jalan berbatu, mendaki gunung, becek, gelap, dan hanya bisa dilewati satu mobil menjadi kesan tersendiri bagi saya selaku seorang Da'i lingkungan. It's really back to nature!!! Kami pun tiba di TKP tepat jam 10 malam dan ternyata benar-benar 'sesuatu'. Dusun Ceraban malam itu harus mendapatkan giliran pemadaman dari PLN. Dan berikut dokumentasinya.
GREEN SPIRIT !!!! BERSIH, HIJAU, BIRU !!!!!
Di Desa Cowek kami singgah untuk konsolidasi dan memberikan pencerahan kepada tim SiHIjau yang giat dalam konservasi mata air. Mata air di Desa Cowek mampu menghidupi sekitar 1000 kepala keluarga di lima desa yang ada (desa Cowek, Kertosari, Kademangan, dan Semut) dan 400 hektar sawah. Ketika berada disana saya merasakan hawa sejuk yang berhembus, gemericik air yang kecil sampai terderas pun nyaman untuk didengar. Karena ada 30 sumber mata air disana maka tidak salah kalau mereka menamakan diri sebagai Kampung Sobat Mata Air.
Andun digendong Ahlinya Lingkungan Satrijo Wiwieko, MT |
Abuya dan Umik menuju sumber mata air |
DR Suparto Wijoyo dan Pakdhe Pras : Istirahat sejenak |
Pembina KAPAL, Pakdhe Pras bersalaman dg Tim SiHijau didampingi Ketua KAPAL, DR. Suparto Wijoyo |
Testimoni Resi KAPAL, Abuya Luthfi |
Nampang dulu ah |
Reporter KAPAL, Mas Zaenal |
hidangan special a la Kampung Sobat Mata Air |
Green Spirit : Bersih, HIjau, dan Biru |
Perjalanan menuju Trenggalek rupanya cukup melelahkan. TIm membutuhkan waktu kurang lebih 4-5 jam untuk sampai di TKP. Dan ternyata road yang ditempuh juga menantang, jalan berbatu, mendaki gunung, becek, gelap, dan hanya bisa dilewati satu mobil menjadi kesan tersendiri bagi saya selaku seorang Da'i lingkungan. It's really back to nature!!! Kami pun tiba di TKP tepat jam 10 malam dan ternyata benar-benar 'sesuatu'. Dusun Ceraban malam itu harus mendapatkan giliran pemadaman dari PLN. Dan berikut dokumentasinya.
GREEN SPIRIT !!!! BERSIH, HIJAU, BIRU !!!!!
bagaimana cara ikut bergabung dalam kapal ?
BalasHapus