Kalau kita berbicara tentang kehidupan sepertinya merupakan perbincangan yang cukup berat. Banyak yang menafsirkan bahwa hidup adalah ini, itu, begini, dan begitu. Ada yang berpendapat bahwa kehidupan itu seharusnya dihadapi dengan tegar, keras, lembut, sabar, ramah, pantang menyerah, kerja keras, dan hal lainnya yang bisa dengan mudah terucap dari lidah-lidah tajam seseorang.
Apapun itu tafsir tentang kehidupan hanya masing-masing pribadi yang punya pilihan untuk menentukan setiap definisi kehidupan itu. Saat ini begitu banyak orang membicarakan kehidupan yang kenyataannya gampang-gampang-susah atau susah-susah-gampang ini dengan strategi pemasaran. Maksud saya adalah ngomong kehidupan kok kudu harus di seminar, workshop, dan sejenisnya yang mendatangkan income. Menurut terjemahan bebas saya, hal yang demikian merupakan salah satu tindakan mengambil kesempatan dalam kesempitan. Kesempatan di saat banyak orang sekarang semakin galau dengan kehidupannya, galau ekonomi, galau pendidikan, galau rumah tangga, bahkan galau keimanannya, na'udzubillah. Yaaa.. Galaulah yang membuat orang sekarang semakin sempit, semakin merasa bahwa kehidupan ini sudah tidak sepadan dengan kalimat 'dunia tidak selebar daun kelor', yaaa kehidupan ini terasa sempit menghimpit menyesakkan.
Moment-moment amburadul inilah yang sepertinya terlihat prospektif untuk dijadikan ladang bisnis 'kehidupan'. Mereka menawarkan produk yang bisa menghilangkan manusia dari kesempitan, mereka juga memberikan tips berbayar untuk menyelesaikan gundah gulana seseorang. Walhasil, banyak juga peminatnya yang tertarik dengan 'solusi-solusi' berbayar tersebut. Ah... entahlah.... manusia sekarang memang multitafsir. Padahal kalau kita tengok lagi, mereka yang menawarkan dan ditawari 'pemecah masalah' dengan merogoh kocek adalah orang-orang yang tercatat agama Islam di KTPnya.
Disinilah maksud saya, kok untuk belajar membaca Al-Qur'anul Karim (Al-Quran yang Mulia) harus mengikuti paket-paket tertentu yang ada price listnya masing-masing. Nah.. kalau memang untuk profesionalitas administrasi biar rapi dan primpen saya rasa harus dimanage ulang agar tidak timbul kesan 'Ini ilmu Al-Qur'an kok diperjualbelikan seperti di restoran yaaa..???'
Ini yang mungkin sedikit menggelikan, Pelatihan Sholat Khusuk. What's going on today ??? yaaaa memang banyak cara untuk melatih khusuk tapi bagi saya lucu-lucu gimana gitu apalagi kalau pelatihannya dilaksanakan di sebuah hotel berbintang. Dan pastinya uang doku yang harus dikeluarkan gak sedikit. Heran.
Apakah saya salah kalau saya memberikan pernyataan bahwa kapitalisme sudah menggerogoti sendi-sendi dienul haq (Islam) ini ??? Wallahu a'lam bishshowab. :)
Wah.... Rasanya...Gak rela...
BalasHapusgak relaaa apanya dek..???
BalasHapus