Laman

Senin, 12 Agustus 2013

Pandu Kangen Mbah Kung

Ada kerinduan yang mendalam pada beliau yang sudah lama tidak hadir menjengukku. Sosok sepuh yang harus 'berangkat' lebih dulu bertemu Sang Pengasih, ya kembali ke pangkuan penciptanya saat aku belum banyak berbuat dan belum tahu apa-apa. Terasa berartinya beliau ya saat usia diri ini semakin bertambah, saat pelajaran berharga mulai kupelajari. Duh.. andai engkau masih ada, banyak hal yang ingin kudiskusikan wahai orang yang paham sejarah.

Pandu kangen Mbah Kung...

Tempo hari sebelum Ramadhan dan di awal Syawal sempat kuberkunjung padamu, berharap engkau hadir setelah kukunjungi seperti ritual sebelum-sebelumnya, lewat mimpi. Akan tetapi, nihil. Tak kunjung datang dirimu. Ini pasti ada yang salah padaku, batin ini, ruh ini, jiwa atau sukma kalau orang Jawa bilang tidak sampai padamu. Yaaa.. kendor dan lengahku mungkin pada Sang Kuasa, sehingga engkau tak sudi mampir dalam mimpi seorang anak yang sedang turun imannya.

Pandu kangen Mbah Kung...

Mungkin kalau hanya sekedar kabar wisuda S1 tidak bisa membuatmu hadr, datang, mampir, aku akan berusaha bergiat lagi, berbenah memperbaiki kapasitas religiusitasku. Mungkin gelar dunia tidak cukup membuatmu bangga. Engkau yang sudah mendengar berita baik tentang surga mungkin malu punya cucu sepertiku yang kadar imannya masih perlu dipertanyakan.

Pandu kangen Mbah Kung...

Kung... Malam ini mampir yaaa, akan kuceritakan pengalaman seruuu yang mungkin sudah kau lihat, tapi walau engkau sudah tahu tetap temui Pandu yaa, sebentar saja. Sampai menjelang adzan Subuh saja. Kita akan berdiskusi di langit sana.

Allahummaghfirlahuu...

Bismikallahumma amuutu wa ahya.. :')
Salam rindu, temani Pandu, Kung.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar