Laman

Selasa, 17 September 2013

Halo... sedang apa disana?

Halo... sedang apa disana? aku merindu malam ini, merindu padamu kekasih. Rindu yang biasa saja sebenarnya, namun akan menjadi luar biasa jika kamu membalas salam rindu ini dengan sekejap saja. Istimewa sepertinya.

Halo... sedang apa disana? aku tak bisa tidur malam ini, tapi bukan karenamu. Ujian lisan farmasi besok yang membuatku harus terjaga membuka lembaran kertas putih dengan sampul hijau karya Prof. Nanizar Zaman. Akan tetapi, kalau kamu mau datang malam ini, mungkin tak bisa meremku karena berdiskusi denganmu, kita berbicara masa depan yang riil.

Halo... sedang apa disana? ini bukan tulisan ilmiah yang bisa dibuktikan dengan fakta. Namun jika malam ini kamu merasa, semuanya akan nyata kalau berbicara tanpa alat komunikasi bisa dilakukan. Iya, nyata kalau heart to heart itu suatu hari bisa ilmiah.

Halo... sedang apa disana? jari-jari ini absurd, mengetikkan kata per kata hanya untuk mengisi catatan bulan ini yang masih satu. Namun jika kamu tiba-tiba mengirimkan pesan lewat apapun itu rasanya tulisan ini akan membuktikan semuanya tentang rasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar