Laman

Kamis, 29 Maret 2012

Salah Tingkah

Check ini duluuu yaa.. :)


Sebenarnya saya geli ketika menulis topik yang satu ini karena bagi saya fase ini sudah pernah terjadi pada diri saya. Fase saat saya mengagumi lawan jenis dengan batasan-batasan yang sudah disyariatkan oleh agama yang saya imani. Banyak orang bilang fase ini adalah masanya anak muda, yaitu memberikan perhatian lebih kepada sang pujaan. Mereka bilang itulah jatuh cinta.

Haha.. semakin geli rasanya untuk mengetikkan parargraf berikutnya. Seakan-akan berlebihan, ya mungkin karena bukan saya yang sedang jatuh cinta. Ini cerita orang lain, cerita yang saya tebak kalau orang itu sedang jatuh cinta. Tuhan, saya tak tahu apakah cerita ini benar atau salah. Saya hanya menerka dhohir (penampakan luar, yang kasat mata) nya saja, isi hati hanya orang itu dan Engkau yang tahu, Wahai Tuhanku.

Hihihihihi... mungkin kalian tahu gelagat orang-orang yang sedang jatuh cinta, yang sedang memendam rasa itu agar benar-benar terjaga dari ketidakhalalan : salah tingkah. Akan tetapi, manusiawi betul ketika seorang laki-laki sedang mengagumi seorang wanita sholihah yang cantik. Begitu pula seorang perempuan yang kesengsem dengan seorang laki-laki sholih yang bertanggung jawab lagi bijaksana.

Saya melihat orang itu sepertinya sedang berada di satu fase siklus yang namanya jatuh cinta. Sekali lagi, entah ini benar atau salah, hanya Tuhan yang tahu. Akan tetapi, yang saya tahu adalah orang itu terlihat salah tingkah saat saya menyebut nama perempuan yang mungkin dia kagumi. Kalian tahu kan ?? dari yang namanya sinetron Tersanjung sampai film Titanic, orang jatuh cinta awalnya malu malu kucing, tapi akhirnya malu malu mau kalau sudah ada kalimat 'deal' yang bukan hanya sekedar deal untuk berpacaran, tapi deal untuk duduk bersanding di pelaminan. Yaaa.. sama!!! kehidupan nyata pun demikian yang namanya jatuh cinta itu setahu saya awalnya salah tingkah kemudian bertingkah agar diperhatikan lalu memberi perhatian sebagai proses bertingkah dan diakhiri dengan satu tingkah suci bernama akad nikah. Subhanallah... Terakhir dari yang akhir, yang jelas selepas akad nikah dan serampung tamu-tamu pulang, eee langsung deh sama-sama 'banyak tingkah' #upppssss...

Sahabatku, salah tingkahmu itu mengisyaratkan bahwa kamu sedang berada di fase ini. Mungkin memang tak perlu kau ceritakan, tapi cukup kau akui untuk dirimu dan penciptamu. Itu fitroh, anugerah yang indah, dan yang paling penting adalah kau harus menjaganya, menjaga apa yang disebut cinta itu benar-benar cinta, bukan cinta yang teratasnamakan dengan pacaran, teman tapi mesra, atau semacamnya. Dan sampai saat suci itu tiba baru kau bisa 'perbanyak tingkah' berduaan. #uuuupppsss... hehehe... 
Wallahua'lam bish Showab.

Rabu, 28 Maret 2012

Cerita Perantau Pecinta Lingkungan

Beberapa tahun yang lalu mereka yang tinggal di daerah mempunyai mimpi yang besar untuk bisa melanjutkan jenjang pendidikan tinggi di kota-kota besar lagi metropolis. Mereka memiliki keinginan yang mulia untuk berkuliah di seantero metropolitan semacam Surabaya, Semarang, Bandung, Yogyakarta, dan Jakarta karena memang tidak dipungkiri jika beberapa kota tersebut memiliki daya saing pelajar yang lebih baik dibanding di daerah, lebih-lebih daerah kecil yang tidak memiliki perguruan tinggi negeri. 

Mimpi itu berlanjut menjadi angan-angan : 'Andai saya hidup di kota besar saya akan lebih mudah mencari akses tempat hiburan semacam timezone, cafe dengan live musicnya, mall dengan kegagahan gedung megahnya, brand-brand internasional semacam Romberg, Adidas, atau Pierre Cardin, santapan-santapan lezat juga dengan mudah bisa saya dapatkan, seperti McDonalds, KFC, Hoka hoka Bento, aneka steak dan Pizza Hut. Di kota besar saya juga bisa lebih maju karena canggihnya teknologi akan silih berganti setiap saat dengan cepat, di kota besar saya akan lebih menjadi orang yang terlihat cerdas karena kemana-mana saya harus bersepatu, berjalan di antara gedung-gedung pencakar langit yang berlantai-lantai, industri dan pabrik raksasa bisa membuat saya berpikir lebih encer karena dengan mudah saya bisa bemain kesana untuk mengetahui bagaimana sistem teknologi yang ada di dalamnya.' 







Setidaknya, itulah gambaran yang ada di pikiran perantau pemula yang akan membuat mereka satu langkah atau bahkan beberapa langkah lebih maju dibanding teman-teman mereka yang berada di daerah. 


Lain ladang, lain ilalang. Sayangnya, orang daerah biasanya sulit beradaptasi dengan kondisi metropolis yang sebagian besar pragmatis, apatis, dan egois. Butuh kekuatan dan mentalitas yang tangguh bagi perantau untuk menghadapi orang-orang kota. Hanya saja, sepertinya sudah menjadi fitrah orang daerah yang tidak bisa lepas dari gotong royong, kerjasama, dan norma kesopanan, maka benar juga jika orang daerah risih dengan ketidakramahan. Ketidakramahan manusia-kota atau lingkungannya. Perantau jenuh dengan lingkungan erotis tak santun, pusing dipusingkan kekerasan dan kriminalitas di sudut-sudut kota, sesak dengan polutan-polutan berbahaya yang mereka hirup setiap hari, geram dengan suara-suara bising jalanan yang selalu padat merayap tak sabar untuk saling mendahului, mata terasa perih ketika hanya jarak beberapa kilometer cerobong asap pabrik membuat langit menjadi mendung.


Orang daerah belum cocok dengan kondisi demikian. Lingkungan yang terasa tidak rahmatan lil 'alamin, lingkungan yang serasa tidak pernah tau bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman, lingkungan yang pura-pura tidak tahu kalau pohon rindang sebagai sumber oksigen, lingkungan yang seakan-akan tidak pernah membutuhkan air besih menyehatkan.

Kini di saat perantau-perantau itu teringat kampung halaman mereka yang adem ayem tentrem, yang lebih menjelaskan gemah ripah loh jinawi-nya INDONESIA mereka bersenandung 'lebih baik disini, rumah kita sendiri'.  


Akhirnya, mereka berazam, "Aku akan menjadi orang sukses di kota. Menjadi sarjana, magister, doktor, bahkan proffesor untuk kembali ke kampung dan mewujudkan daerahku : maju teknologinya, bersaing SDMnya, artistik tata kelola bangunannya dan dinanti peradabannya dengan tetap terintegrasi dengan lingkungan, sehingga daerahku maju berbasis ramah lingkungan. Tidak seperti metropolis !"

(foto : SS Bondowoso and google exploring)


Senin, 26 Maret 2012

Super Trioners, Pencetak DAI DAIYAH Lingkungan

Tuban - 23-25 Maret 2012 menjadi hari yang luar biasa bagi 50 orang calon dai dan daiyah lingkungan. Seluruhnya menjalani pelatihan dai dan daiyah lingkungan yang diselenggarakan oleh KAPAL JATIM (Kenduri Agung Pengabdi Lingkungan) di Mangrove Center, Desa Jenu, Kabupaten Tuban. Kegiatan tersebut diikuti oleh calon dai daiyah yang berasal dari beberapa kota di Jawa Timur yaitu Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Madiun, Nganjuk, Sumenep, Probolinggo, dan Bondowoso. Pelatihan ini bertujuan untuk mencetak kader dai daiyah lingkungan yang produktif dan benar-benar memiliki komitmen untuk peduli lingkungan dengan pondasi ketauhidan yang kuat. Pelatihan dai daiyah lingkungan yang berlangsung selama tiga hari ini mengedepankan tiga aspek utama yang harus dimiliki oleh para dai, yaitu menomorsatukan Allah Swt, jujur, dan ikhlas.

Pelatihan dai daiyah lingkungan dikemas dengan sempurna oleh para trainer. Hal tersebut terbukti dengan keterangan para peserta yang benar-benar merasakan bahwa pelatihan ini merupakan Kawah Candradimuka yang komplit. Seluruh pelajaran meliputi motivasi ketauhidan, akhlak dan etika, ibadah, dan ekologi lingkungan disajikan dengan cerdas.

Pelaksanaan selama tiga hari itu difasilitatori oleh trio trainer yang disebut dengan Super Trioners (red). Beliau bertiga adalah Ustadz Fauzi, Ustadz Wadud, dan Ustadz Yusuf. Masing-masing memiliki karakter yang khas, saling melengkapi dan benar-benar terlihat trio yang super.

Ustadz Fauzy Nasrulloh
Ustadz Fauzi, ustadz yang lebih sering terlihat berinteraksi dengan peserta begitu atraktif dan kreatif. Tegas namun tetap ramah menjadi ciri khasnya ketika memimpin setiap sesi kegiatan. Beliau selalu menekankan kepada peserta untuk selalu menomorsatukan Allah, jujur, dan ikhlas. 

Ustadz Fauzy Nasrulloh

Ustadz Wadud Choirul
Beliau adalah salah seorang sastrawan dan pujangga PeNus Ma'had TeeBee yang tergabung dalam Super Trioners. Sosoknya yang kalem dan tenang ternyata memberikan energi dan ruh tersendiri pada tim sehingga auranya membuat tim benar-benar dirasakan oleh para peserta. Tidak sedikit peserta yang merasa beliau akan berpuisi jika beliau memegang michrophone untuk memberikan panduan kepada calon dai daiyah.

Ustadz Wadud Choirul
Ustadz Yusuf Achmad
Ustadz yang juga menjadi staf pengajar di salah satu SMP swasta di Surabaya ini memiliki perawakan tenang dan menyejukkan. Beliau begitu sabar mengarahkan peserta pelatihan untuk terus jujur dan ikhlas di setiap sesi kegiatan. "Ketika Anda memutuskan datang kemari, Anda adalah orang-orang pilihan. Maka Anda harus berkonsekuensi untuk menjadi orang yang memiliki kelebihan : menomorsatukan Allah Swt, jujur dan ikhlas."

Ustadz Yusuf Achmad
Beliau bertiga yang langsung dibimbing oleh Resi Agung KAPAL JATIM, Omda Luthfi mempunyai peranan penting untuk mencetak kader pengabdi lingkungan yang berbasis ketauhidan, yang dai daiyah lingkungan ini kehadirannya dinantikan  kemaslahatannya oleh masyarakat Jawa Timur bahkan Indonesia. 

GALERI FOTO

Ketua KAPAL JATIM, Prof. Suparto Wijoyo

Tanam pohon oleh pengurus KAPAL dan calon dai daiyah
Bersih, Hijau, Biru !!! Semangat Hijau !!!

50 peserta pelatihan dai daiyah lingkungan

Pengurus KAPAL JATIM dan tuan rumah Mangrove Center, Yai Ali Mansur

Senin, 19 Maret 2012

Senin, 12 Maret 2012

Hari Air Sedunia dan Tamu Spesial BHI

Hari Air Sedunia atau yang sering dikenal dengan World Day for Water) adalah perayaan yang ditujukan sebagai usaha-usaha menarik perhatian publik akan pentingnya air bersih dan usaha penyadaran untuk pengelolaan sumber-sumber air bersih yang berkelanjutan. (wikipedia).

Tidak mau ketinggalan, Kajian Bening Hati untuk Indonesia yang dilaksanakan di Kapas Krampung Plaza, edisi Maret kali ini bersama tim KAPAL JATIM (Kenduri Agung Pengabdi Lingkungan Jawa Timur) mengkaji tentang How a precious water !!!! Air merupakan suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Hampir 97% bumi kita ini adalah air yang memberikan isyarat kepada kita bahwa air seharusnya menjadi hal yang terkonservasi dengan baik kualitasnya.

Salah satu tokoh KAPAL Satrijo Wiwieko menjelaskan bahwa air hujan yang jatuh di bumi kita ini sebagian bukan air yang menyehatkan lagi, karena water cycle sudah tidak berjalan normal. Siklus air yang ada juga mulai terkontaminasi dengan polutan-polutan yang diproduksi oleh industri-industri besar. Singkat cerita air hujan yang turun memiliki pH (derajat keasaman) di bawah normal (pH normal = 7) yang bersifat asam.Hal yang demikian mungkin tidak disadari oleh masyarakat sehingga menyebabkan peralatan logam kita seperti mobil dan sepeda motor mudah berkarat. Selain itu hujan asam yang turun justru dapat menimbulkan tumbuhan cepat mati karena tumbuhan tidak mampu beradaptasi dengan baik dengan pH yang asam. Saat ini air perlu diselamatkan, kualitas air harus terjaga dengan baik demi anak cucu kita esok. Hutan hujan tropis harus digalakkan lagi karena kita tahu hutan hujan tropis saat ini semakin gundul dan tidak salah juga kalau saat ini kita sebut sebagai hutan hujan asam. Safe the water by some innovation !!! suce as : septic tank model IPAL, biofilter dengan menanam tumbuhan-tumbuhan seperti pisang hias, dan yang pasti penghijauan.

Safe the Water !!! Satrijo Wiwieko, MT
Selain tim KAPAL JATIM, BHI kali ini juga kedatangan tamu spesial dari pulau seberang. Seorang guru besar kami Syekh Prof. D. Zawawi Imron. Beliau memberikan pencerahan kepada jamaah untuk benar-benar memiliki lisan emas dan hati emas dalam berkarya serta mengabdi melestarikan lingkungan.
Tausiah guru sepuh yang baru saja pulang dari Thailand dalam rangka mendapatkan reward sastra Asia Tenggara dari Raja Thailand ini beliau tutup dengan sebuah puisi berjudul Alif yang pernah beliau sampaikan bersama KH. A. Mustofa Bisri / Gus Mus di Amerika Serikat.
D. Zawawi Imron (tengah)


Berikut syair ALIF karya D. Zawawi Imron

Alif 
 
Alif, alif, alif,!
Alifmu pedang di tanganku
Susuk di dagingku, kompas di hatiku
Alifmu tegak jadi cagak, meliut jadi belut
Hilang jadi angan, tinggal bekas menetaskan
 Terang
 Hingga aku
 Berkesiur
 Pada
 Angin kecil
 Takdir-
 Mu

Hompimpah hidupku, hompimpah matiku
Hompimpah nasibku, hompimpah, hompimpah
Hompimpah!
Kugali hatiku dengan linggis alifmu
Hingga lahir mataair, jadi sumur, jadi sungai,
Jadi laut, jadi samudra dengan sejuta gelombang
Mengerang menyebut alifmu
Alif, alif, alif!

Alifmu yg Satu 
Tegak dimana-mana
D. Zawawi Imron saat meninggalkan stage
Di penghujung kajian Bening Hati untuk Indonesia seluruh jamaah berdzikir lingkungan
yang dipimpin oleh Ustadz Nefi diikuti oleh da'i lingkungan dan seluruh jamaah kajian BHI

Minggu, 11 Maret 2012

KAPAL JATIM (Kenduri Agung Pengabdi Lingkungan)

Edisi kali ini (3-4 Maret 2012) adalah edisi ketika saya ikut berlayar bersama tim ke Desa Cowek, Purwodadi; Malang; dan Desa Sumber Bening, Trenggalek. Perjalanan seru dan mengesankan. 

Di Desa Cowek kami singgah untuk konsolidasi dan memberikan pencerahan kepada tim SiHIjau yang giat dalam konservasi mata air. Mata air di Desa Cowek mampu menghidupi sekitar 1000 kepala keluarga di lima desa yang ada (desa Cowek, Kertosari, Kademangan, dan Semut) dan 400 hektar sawah. Ketika berada disana saya merasakan hawa sejuk yang berhembus, gemericik air yang kecil sampai terderas pun nyaman untuk didengar. Karena ada 30 sumber mata air disana maka tidak salah kalau mereka menamakan diri sebagai Kampung Sobat Mata Air.
Andun digendong Ahlinya Lingkungan Satrijo Wiwieko, MT

Abuya dan Umik menuju sumber mata air
DR Suparto Wijoyo dan Pakdhe Pras : Istirahat sejenak
Pembina KAPAL, Pakdhe Pras bersalaman dg Tim SiHijau didampingi Ketua KAPAL, DR. Suparto Wijoyo
Testimoni Resi KAPAL, Abuya Luthfi
Nampang dulu ah
Reporter KAPAL, Mas Zaenal
hidangan special a la Kampung Sobat Mata Air
Lanjut ke Malang. Kali ini tim menuju Rumah Makan Kertanegara (belakang SMA Negeri 1 Malang) untuk bertemu dengan seseorang yang berasal dari Talang Agung, yang ahli dalam mengolah limbah sampah untuk dijadikan sumber energi BBM.

Green Spirit : Bersih, HIjau, dan Biru
Selepas adzan Ashar perjalanan tim masih berlanjut lagi, kali ini kami 'go' Trenggalek untuk berdiskusi terkait suatu program lingkungan yang digagas oleh masyarakat Dusun Cerabak, Desa Sumber Bening. Program yang akan dilaksanakan adalah penanaman 500 bibit jeruk purut yang akan dimanfaatkan daunnya ketika panen untuk diolah lagi menjadi minyak sayur.


Perjalanan menuju Trenggalek rupanya cukup melelahkan. TIm membutuhkan waktu kurang lebih 4-5 jam untuk sampai di TKP. Dan ternyata road yang ditempuh juga menantang, jalan berbatu, mendaki gunung, becek, gelap, dan hanya bisa dilewati satu mobil menjadi kesan tersendiri bagi saya selaku seorang Da'i lingkungan. It's really back to nature!!! Kami pun tiba di TKP tepat jam 10 malam dan ternyata benar-benar 'sesuatu'. Dusun Ceraban malam itu harus mendapatkan giliran pemadaman dari PLN. Dan berikut dokumentasinya.





GREEN SPIRIT !!!! BERSIH, HIJAU, BIRU !!!!!





LKMM-TD gak Cuma Ceramah Lhooo !!!


Ada cerita lain di sesi LKMM-TD kemarin (10/03/2012), biasanya kalau LKMM-TD itu identik dengan pemateri yang berceramah atau berbagi pengalaman panjang lebar tentang kepemimpinan, berpikir kritis, berpikir kreatif, dan berkomunikasi dengan orang lain. Akan tetapi, LKMM-TD tahun 2012 kali ini berbeda ada bumbu unik yang disajikan oleh panitia.

Panitia mengundang orang-orang ini untuk memberikan different taste siang itu agar menjadi sesi yang di luar kebiasaan, tanpa ceramah, diskusi, atau semacamnya mereka bisa memberikan semangat baru kepada para peserta, membuat peserta lebih relax dan enjoy untuk mengikuti sesi materi berikutnya. Mereka adalah.... (diklik yaa, for knowing more)





Anyway, mereka ngapain to..???? tidak perlu kudeskripsikan. Kuberi foto berikut saja.






Yaaaa... jelas kan.??? mereka memberikan feed-additive sebagai penyemangat berupa performance band yang cantik dengan membawakan dua buah lagu : Jetlag milik Simple Plan dan Pasti Bisa milik Citra Scholastika.

Kamis, 08 Maret 2012

Anugerah Terindah

Tadi ada yang bertanya padaku, "Sahabatku, mengapa tidak kau tulis kisahmu di blogmu ?"
Aku hanya mengangguk tersenyum.

Sebenarnya ceritaku sudah pernah terposting di facebook, dan saat kubuka facebook, catatan itu ternyata masih ada. Cerita itu sudah terposting beberapa tahun lalu : 13 Desember 2009.

Kini kujawab, "Sahabatku, inilah ceritaku.. tanpa sunting dan edit ulang, aku mengantuk malam ini tak sempat kubaca lagi catatan beberapa tahun lalu ini. Monggo disimak."

Anugerah Terindah…
“Terserah antum dah mau bilang apa ? lha wongan Fulanah yang mau, dokumennya tadi siang diambil coz Fulanah pulang duluan ada kepentingan yang gbs ditinggal….,” terkirim jam 18.19 wib. Aku begitu terkejut dan merasa bahwa dia berkata begitu dengan ketus tanpa mempedulikan perrtimbanganku.
Dengan sedikit rasa emosi kubalas smsnya, “Seharusnya anti ngerti Fulanah dia kan sudah gak boleh sering2 kluar, ntar malah bisa berakibat ke hari pelaksanaannya, tapi terserah anti dah mungkin anti yang lebih paham kinerja qt shrusx bgmn. Syukran.”
Ternyata dia bisa meluluhredamkan emosiku yang sudah mulai memuncak dengan kata-kata yang kurasa begitu biasa tanpa ada keketusan seperti di pesan sebelumnya, “Iya…iya… Ustadz.. !! Oy, tlg bsk ntm jnjian ma ustadzah ntk k rmhx bliau.. Ne ttg pmbgian kerja surat..Kt bliau, h-3 sore qt udh kdu bgikan surtx coz biar g dadakn. Sykran ktsir .”
Selama kukenal dia, rasanya begitu indah dan mengagumkan. Kepribadian yang kurasa sangat menakjubkan. Mentalnya apik, jiwanya tangguh, dan yang paling luar biasa dia begitu menjaga dari hal-hal yang berkaitan dengan VMJ. Penyakit yang kronis jika tak segera diobati dan akan menimbulkan sebuah kemalapetakan bagi siapa yang tidak bisa menjaganya. Tapi dia yang kukenal tidak demikian justru memberikan nuansa elok di setiap langkah-langkah cintanya. Tak pernah kulihat dia menunjukkan sebuah fitrah yang indah untuk disalahgunakan seperti pada remaja umumnya.
Bagiku inilah cinta… cinta seorang pemuda yang selama ini menutupi rasa itu di balik setiap langkah dan perilakunya. Dia baru tersadar ternyata dia memiliki rasa pada sosok anggun seorang muslimah. Dia tak sadar bahwa tambatannya telah membuat dia berperilaku special dan VVIP daripada orang lain. Inilah virus cinta yang Dia berikan sebagai anugerah terindah bagi setiap hamba-Nya. Pemuda itu baru bersyukur selama ini dia masih mampu menahan gejolak mudanya untuk tidak mengungkapkan kata-kata gombal yang memalukan seperti pemuda kebanyakan.
Menurutku inilah anugerah terindah seorang remaja, bisa merasakan cinta… cinta yang tidak biasa, cinta luar biasa tanpa sebuah pengungkapan kalimat-kalimat nafsu yang mengatasnamakan cinta. Walaupun aku tidak tahu apakah dia merasakan hal yang sama denganku tapi aku bisa merasakan getarannya. Mungkin karena doaku pada-Nya sehingga Dia meniupkan nafas cinta itu padaku. Bukan aku gedhe rasa, tapi itulah kenyataan hati pemuda. Apakah Dia mengalunkan melodi cintanya untukku ? atau justru terdiam tanpa kata dengan rasa yang biasa ? bagiku bukan masalah, akulah subjeknya, hatiku sebagai objek perjalanan cinta yang indah ini.
Berpikir tentang apa yang ada di dalam hatinya begitu mustahil karena hanya dia dan Allah SWT yang tahu. Bertanya, “Do you love me too?” begitu gombal dan akan menurunkan derajatku sebagai seorang lelaki. Biarlah hati ini berjalan sesuai dengan kodratnya justru itu yang akan menarik. Penasaran akan jawaban darinya, ya / tidak. Jika suatu saat nanti dia berkata ya, begitu indah rasanya. Impianku untuk menyemikan cinta putih ini terwujud setelah sekian lama aku bersamanya dengan perilaku, kebiasaan, akhlak, lisan dan cinta terpendam (demi menjaga kesucian cinta itu) yang insya Allah hanya karena Allah SWT. Atau jika dia berkata, “Afwan, antum sudah kuanggap sebagai saudara sendiri, sahabat.” Maka sejujurnya dengan berat hati akan kujawab, “syukran katsir, tapi jujur aku ingin jadi yang halal bagimu! Tolong dipikir lagi.” Tapi ketika di senggang waktu tertentu dia tetap berkata maaf gak bisa. Maka aku harus mengikhlaskannya untuk orang lain dan harus kusadari kami hanyalah seorang sahabat atau saudara yang mungkin sejati dan akan bertemu di surga-Nya kelak. Sahabat. Tidak lebih……….