Laman

Jumat, 31 Mei 2013

Skak Mat !

"Assalamu'alaikum Warrohmatullahi wa Barokatuh, jamaah langgar Mojo Kidul ingkang pinaringan anugerah nikmat iman lan Islam, ing kesempatan meniko, kulo badhe ngaturaken kesempatan kagem jamaah sedoyo ndamel dados imam teng mriki, siapapun utamanipun sing nem-nem. Amergo imam rutin kito, Bapak Mas'ud gerah. Langgar meniko langgar wakaf dados siapapun monggo makmuraken. Langgar niki sanes gadah kulo, langgar niki nggadahipun sedoyo ummat muslim. Nuwun sewu, kulo ngomong mekaten amergo kulo mboten saget tiap waktu sholat bidhal mriki. Griyo kulo tebih, kulo pun tuwek, menawi sore saking jam tigo ngantos jam gangsal kulo mulang ngaji, istirahat gangsal-sedoso menit pun Maghrib. Kulo sanes arek nom maleh, energi ngge terbatas. Jalaran udzur meniko, kulo nyuwun tulung siapapun disini harus maju jadi imam, utamanya yang muda, yang giginya masih utuh karena gigi yang utuh mempengaruhi sempura tidaknya bacaan sholat. Maturnuwun. Afwa minkum. Wassalamu'alaikum Warrohmatullahi wa Barokatuh."

Pak Yai (lupa namanya) yang biasa mempimpin tahlil rutin tiap malam Jum'at Maghrib tadi dawuh demikian, secara umum untuk seluruh jamaah langgar (yang tadi Maghriban cuma enam orang). Entahlah... apa yang dimaksud orang muda itu aku atau bukan, tapi ini sebuah pertanda karena seminggu terakhir ini Mbah Mahmud (sesepuh langgar yang biasa adzan) beberapa kali bahkan terkesan memaksaku untuk mengimami. Lhaaah kok Maghrib tadi Pak Yai ngendikan gitu, semacam Skak Mat! rasanya...

Godaan atau anugerah ?
Masih belum menemukan petunjuk, sementara Wallahu a'lam laah... 

Pak Hasan

Pak Hasan namanya.
Seseorang yang membuka mata hati ini untuk lebih arif menghadapi masalah. Sederhana namun tinggi ilmunya. Ah... hebatnya orang ini, tahu banyak dan banyak tahu tapi tetap tawadduk. Duh... saya tidak tahu Pak, dengan apa saya harus mengembalikan kebesaran hati Sampeyan ? Ilmu yang Sampeyan tularkan tak ada bandingnya, berkarakter. Mengajarkan sedikit demi sedikit namun cepat mengena dan langsung menembus lubuk hati saya, entah apa karena saya sudah Sampeyan hipnotis atau tidak. Tapi tiap kalimat yang keluar dari suara serak Sampeyan membuat saya bergetar. Tiap sms yang saya tanyakan hampir selalu mempunyai jawaban yang mirip dengan apa yang saya perkirakan. Sampeyan mengajarkan hikmah yang membuat saya tertunduk Pak. Jazakallah Khoir.. Semoga Allah ta'ala membalas lebih amal Sampeyan. aaaamiiien...

Keif Heluk, Ya Ustadzi ?

Walaupun pekan lalu saya sudah bertemu guru saya, tiba-tiba malam ini saya rindu guru saya di kampung halaman. Mungkin ini efek menonton film Sang Kiai yang hari ini premiernya.

Rabu kemarin ketika dzikiran selepas Subuh di langgar dekat kontrakan, tiba-tiba guru saya hadir dalam pikiran saya. Datang dengan sejumput kerinduan pada saya, menebar senyum ramahnya sambil mengucap Assalamu'alaikum. Tak biasa, beliau memiliki gurat wajah yang tegas khas orang Madura, jarang tersenyum.  Berbeda, malam itu beliau hadir dengan senyuman yang cukup sumringah. Astaghfirullah, saya buka mata saya. Dengan segera saya kirim Al Fatihah untuk beliau.

Rabu, 10:49
Saya mengirimkan pesan singkat pada beliau, "Assalamu'alaikum, Ustadz kurang fit lagi ya? Pandu kepikiran Ustadz terus."

Tidak seperti biasanya, kali ini tidak ada jawaban.

Keesokan harinya, masih selepas Subuh saya mencoba mengintimkan diri saya dengan Sang Khalik. Memejamkan mata mirip orang berkontemplasi saat yoga. Berkomat-kamit memuji asma-Nya, bertawassul pada Rasul Muhammad dan mencoba menghubungkan ruh ini pada orang yang saya hormati, guru saya. Saya tidak mendengar apa-apa, padahal di sekitar saya juga sedang asyik berdzikir jahron. Entah, kemana 'saya' ? yang saya jumpai adalah guru saya lagi. Dengan sekejap mata ini terbuka karena terkejut. Astaghfirullah...

Kamis, 4:49
"Duuuh.. Ustadz.. Betul Ustadz, barusan pas wiridan di langgar, Ustadz hadir. Pandu kepikiran :( ."

Sama. Tak ada balasan.

Ruwet dan khawatir. Sore sebelum Maghrib saya telelpon pun tidak diangkat, selepas Isya' juga begitu. Mencoba berkhusnudzon.Wish, all is well! begitu kata film 3 idiot.

Duh Ustadz, saya berharap esok Ustadz menjawab sms saya, dengan kabar apapun.
Saya rindu.

Minggu, 26 Mei 2013

Santreh

"Santreh mon tak pernah terakat ghik belun pantes e sebut santreh."

Rabu, 08 Mei 2013

Catatan Pertama Bulan Ini bukan Tentang May Day

Semalam ada kejadian penting yang harus segera aku utarakan.

"Itu artinya kuliah akan selesai kemudian segera nikah dengan orang baik-baik, Ustadz ndak apa-apa, cuma butuh istirahat sedikit," begitu balasan sms beliau yang masuk sekitar pukul 5:22 tadi pagi.

Aku memang tidak mau jadi murid yang kurang patuh. Tapi untuk urusan ini, tidak mudah untuk sekedar sami'na wa atho'na