Pada kompetisi Letter for Them yang digelar BEM FKH UNAIR 2012 tempo hari saya mengikuti dua katagori dari tiga katagori yang disediakan oleh panitia. Saya mengirimkan katagori 1 untuk surat kreasi yang ternyata diapresiasi sebagai juara 1 dan katagori 2 untuk artikel deskriptif, namun sayang sekali artikel saya tidak masuk nominasi juara, padahal menurut saya tulisan saya yang ini bisa jadi juara. hehehe.. apa karena saya sudah juara yaa ?? jadi tulisan saya yang ini tidak mendapatkan juara, lalu panitia memberikan kesempatan untuk yang lain. hehehehehe *sombong e kebacut iki cok, dadi juara 1 surat kreasi ae untung-untungan malah ngarep sing artikel juara pisan.coook.coook....hehe* Anyway, tolong comment yaaa (sepedas-pedasnya), kira-kira kenapa tulisan ini gak jadi juara ???
Pencitraan dan Support Bikin Institusi Maju ?
Terciptanya institusi yang baik
bisa disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Seperti Fakultas Kedokteran
Hewan Universitas Airlangga yang sudah punya brand di mata keluarga besar Universitas Airlangga, nasional,
ataupun internasional. Hal yang demikian, tercipta karena adanya prestasi besar
yang pernah diraih dan terus berkembang untuk terus melaju. Brand merupakan manifestasi produk yang
FKH UNAIR miliki, produk kecerdasan, kreativitas, moralitas dan prestasi
civitas akademikanya. Brand yang
selama ini terbilang apik dari segi
eksternal merupakan sebuah apresiasi yang memberikan motivasi dan spirit
tersendiri untuk terus menciptakan kreasi dan prestasi yang lebih baik,
sehingga tidak salah jika pihak kampus harus melakukan pencitraan secara
kontinyu dengan capaian prestasi-prestasi yang mengiringi.
Selama ini FKH UNAIR tersohor
dengan produk frozen semen yang
kebermanfaatannya bisa dirasakan masyarakat Jawa Timur khususnya masyarakat
yang bergerak di bidang peternakan sapi. Bisa dikatakan bahwa frozen semen FKH
UNAIR menjadi benih peranakan dan pembibitan sapi di kabupaten/kota Jawa Timur.
Makaka Feed yang baru saja dirilis dan dipatenkan HAKInya menjadi salah satu
bukti bahwa konservator mamalia primata ini membutuhkan eksistensi FKH UNAIR.
Keberadaan FKH UNAIR yang terbilang cukup tua di ranah pendidikan scientific ternyata juga memiliki bukti
di mata internasional, langka sekali menemukan seorang dekan yang jam
terbangnya mampu menjadi sosok yang mbaurekso
civitas FKH se-Asia Tenggara. Grade A pantas diberikan untuk FKH dari segi
eksternal yang notabene memang spektakuler prestasinya.
Sudut pandang mahasiswa ternyata
lebih tajam menyikapi fenomena ini. Sekali lagi baik tidaknya institusi
ditentukan oleh internal dan eksternal, bukan hanya eksternal. Point of view mahasiswa sebagai kontrol
internal menjadi hal yang perlu diperhatikan juga oleh pimpinan kampus. Selama
ini fasilitas dan sistem yang sering dikeluhkan mahasiswa. Belum ada
alasan-alasan gamblang dan kurangnya support terkait program-program kerja
mahasiswa yang bergerak di BEM, BLM dan BSO. Padahal ide dan kreatifitas
mahasiswa sangat cemerlang untuk direalisasikan. Kegiatan mahasiswa yang
berskala nasional semacam VENOL (Veterinary Olympiad) atau PENGMASNAS
(Pengabdian Maysarakat Nasional) harus mencari sumber pendanaan yang lebih
besar dari luar kampus. Tidak jarang swadana mahasiswa menjadi alternatif untuk
mensukseskan kegiatan yang membawa nama baik fakultas. Memprihatinkan memang,
tapi begitulah mahasiswa : perubahan merupakan harga mati, almamater dijunjung
tinggi. Grade A untuk pencitraan mahasiswa di luar sangat pantas walaupun di balik itu harus menelan pahit crash yang datangnya justru dari
internal kampus.
Ternyata terlihat cantik di luar
belum berarti mulus di dalam. Ini menjadi kekuatan tersendiri bagi mahasiswa
FKH untuk terus berjuang menjalankan tri
dharma perguruan tinggi. Andai saja kecantikan di luar juga diimbangi
pesona inner beauty maka passion untuk terus berkembang dan maju
pasti lebih besar. Diakui eksistensinya di masyarakat, didukung penuh oleh
civitas akademika, -khususnya pimpinan- untuk memberikan suntikan motivasi :
baik moral maupun materiil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar