Sebut saja, Prabowo Respatyo C., P.hD (ex. DIRJEN NAKESWAN yang baru dicopot kemarin 5 Desember 2011) bisa hadir di tengah-tengah kita. Beliau bersama dengan narasumber lainnya DR. Soewarno (dosen pengajar virologi dan ilmu penyakit viral), DR. drh. Heru S, PAVet (sekjen PB PDHI) memberikan beberapa alternatif dan solusi untuk menanggulangi rabies yang saat ini mulai merebah lagi, lebih-lebih di Bali. Institusi pendidikan, organisasi profesi, dan pemerintah yang dalam hal ini diwakili oleh DIRJEN NAKESWAN harus sinkron dan concern dalam mencegah semakin tersebarluasnya rabies.
Diskusi di Ruang Kahuripan yang dimoderatori oleh Amrullah Alhaq (UNAIR) semakin memanas ketika audience memberikan pertanyaan berbobot kepada para narasumber. Tidak hanya rekan-rekan dari UNAIR yang antusias hari itu tetapi delegasi dari UGM, Univ. Brawijaya, IPB, Univ. Udayana, Univ. Wijaya Kusuma Surabaya, dan rekan-rekan mahasiswa non veteriner terlihat serius menyimak perbincangan pagi itu.
Bagi PDHI, "Kita bisa bergerak lebih cepat, efektif, dan efisien jika pihak pemerintah mengajak kita, memberikan perintah dengan instruksi yang jelas agar kinerja kita juga tidak asal-asalan, dengan protap atau prosedur yang jelas, kalau gak ada perintah kita gak bisa berbuat optimal, jadi pemerintah harus memperhatikan bahwa profesi dokter hewan itu juga punya andil besar bagi negara."
Sedangkan Pak DIRJEN mencanangkan Indonesia bebas rabies tahun 2015. Will be.??? amiin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar