Laman

Senin, 31 Oktober 2011

Si Abdullah yang Bersyukur

Sungguh setelah pulang mencari makan malam tak terasa air mata ini menetes sebelum aku sampai di kost. Tiba-tiba merasa iba setelah mendengar kisah seorang bocah SMA yang juga harus berkerja karena kurang beruntung soal biaya.

Sebut saja, Abdullah namanya. Ketika kutanya sekarang kelas berapa? Anak itu kemudian mengerutkan keningnya dan sepertinya dengan terpaksa harus mengisahkan hidupnya. Sepertinya aku salah memberikan pertanyaan, tapi ternyata aku bisa belajar dari cerita adik SMA tersebut.

Abdullah, sekarang bersekolah di salah satu SMA swasta di dekat kostku, dia berasal dari Blitar, harus merantau ke Surabaya dan bekerja sebagai pembantu di warung kaki lima depan Universitas Hang Tuah Surabaya. Ada tanda tanya kenapa harus merantau ? dia menceritakan bahwa selepas SMP dia mendaftar SMA di Blitar dan hasilnya dia diterima di sekolah negeri, tapi dia harus mengurungkan niatnya untuk menjadi seorang siswa dengan kebanggaan putih-abu-abunya karena bertepatan dengan itu orang tuanya terkena musibah. 

"Sebenarnya bisa mas saya terus sekolah, tapi saya berpikir nanti orang tua tambah susah, asya harus mengalah sama adik-adik saya, daripada saya sekolah terus tapi adik-adik saya harus putus sekolah lebih baik saya yang mengalah," terangnya sedikit sedih.

"Saya tidak sekolah selama satu tahun, tapi beruntung Allah swt memberikan rizki lain, ada tetangga saya (ibu yang punya lapak ini) mengajak saya untuk merantau ke Surabaya dan membantu beliau berdagang nasi di kaki lima ini, sampai akhirnya saya juga disekolahkan di SMA swasta sini. "

"Sekarang saya kelas XII, tugas menumpuk dan belajar ekstra di sekolah pun lebih sering, tapi Alhamdulillah mas, Allah benar-benar memberikan jalan untuk saya, walaupun tugas-tugas di sekolah segudang tapi saya jarang sekali merasa kecapekan karena kerja, belajar saya juga tidak keteteran walaupun pulang dari warung pasti larut malam. Kalau ada tugas yang jawabannya harus mencari di internet saya juga tidak terlalu kesulitan, tidak perlu mengeluarkan uang terlalu sering untuk ke warnet karena anak-anak kost ibuk (ibu yang punya lapak) sering meminjamkan saya laptop dan modemnya."

"Sebenarnya pingin mas sering-sering pulang ke Blitar, pingin ketemu orang tua dan adik-adik, tapi saya juga sungkan sama bapak dan ibuk disini, yang bantu-bantu cuma saya kalau sering saya tinggal bisa-bisa warung ini juga sering nutup nanti. Bagaimanapun juga saya bersyukur karena bisa sekolah lagi, dan dengan pengalaman saya yang sempat ndak sekolah, sekarang saya bisa lebih mandiri"

Poin penting yang kuaumbil adalah bagaimana dia bersyukur, dengan kondisi yang tidak seberada aku, si Abdullah punya energi syukur yang aku rasa melebihi aku. Aku tertunduk malu sebenarnya ketika dia berulang kali mengucapkan 'tapi ya syukuran mas' atau 'alhamdulillah' 

Begitulah kata guruku,
"Jangan terlalu sering melihat ke atas, tapi jangan terlalu jarang kau melihat ke bawah"

UJIAN TENGAH SEMESTER !!! (Aku sudah semester V)

WOOOWWWW, It's really so bad..
Gak kerasa men sekarang aku sudah semester V, udah memasuki angkatan ke-3
dan hari ini akan melaksanakan UJIAN TENGAH SEMESTER, gilaaaaa, perasaan baru kemarin dah tinggal di Surabaya.. hahahahaha

finally,
BISMILLAHIRROHMANIRROHIIM...LANCAR UTS, SUKSES UJIAN, DAPAT NILAI BAIK daaaaaaaannnnn BERANGKAT DENGAN TENANG KE WALI SONGO.... Uyeeeeeeeaaaaaaaaaaaaggghhhh....
Amiin....