Ini tentang sebuah kalimat singkat yang Bapak ucapkan semalam, yang sampai malam ini saya masih kepikiran. Tentang melayani tamu yang sepertinya saya tidak lulus walapun secara teori mengaji saya sudah tamat. Malu rasanya, Bapak saya yang tidak pernah mengaji ternyata jauh lebih paham tentang ini.
Sabtu-Ahad yang lalu, saya kedatangan tamu istimewa yang tak lain dan tak bukan adalah guru saya. Sebenarnya tujuan utama beliau ke Surabaya adalah mengantarkan rombongan kafilah FASI (Festival Anak Sholeh Indonesia) untuk bertanding di tingkat Jawa Timur. Akan tetapi, beliau yang ternyata tidak melupakan saya, menyempatkan untuk bisa bersua dengan saya. Mampir ke kontrakan anak-anak veteriner yang saya huni bersama lima rekan yang lain menjadi sebuah kemuliaan terendiri bagi saya. Alhamdulillaaah...
Beliau mengajak saya ke nDalem tempat saya mengaji walaupun tidak bertemu dengan Syekh lalu berkeliling sebagian kota Surabaya. Saya bersuka cita bisa mengantarkan beliau sesuai dengan apa yang beliau inginkan. Ahad sore beliau kembali ke Bondowoso, saya antarkan juga keberangkatannya. Alhamdulillaah...
Ahad malam Bapak bertanya, "Piye mau Le karo Ustadz? kujawab lebih mendetail daripada tulisan di atas. Ternyata, beliau justru kecewa, "Le... Ustadzmu iku akeh jasane gawe uripmu. ndak pareng ngono, ngeladeni Ustadz kok mikir."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar