Berlalu sang waktu jauh darimu,
masih kau terasa disini
Hadir dan temani lewati hari,
berdiri menjadi saksi [Opick-Salam Ya Rasulullah]
Duh Kanjeng Nabi… Rinduku selalu
untukmu, sudikah tanganmu kucium?
Maulid Nabi Muhammad tahun ini
(1434 H) merupakan maulid paling sepi untukku, sedih rasanya. Berada di
perantauan yang sulit untuk meluangkan bersholawat ceria mengingat-ingat memoar
perjuanganmu. Sepi. Benar-benar tidak biasa, tidak ada ceremony, tidak ada
mauidhoh yang kusimak. Sedih. Tapi tak apalah, bersholawat sendiri,
bermuhasabah, dan membaca kembali tarikh tentangmu ternyata juga terasa lebih
intim. Lebih intim sendiri.
Semoga saja usahaku untuk terus
mengikuti, meneladani, dan memperhatikan apa-apa yang engkau wasiatkan engkau
akui.
Anta Syamsun Anta Badrun,
Anta Nurun Fauqo Nuuri,
Anta Iksiru Wagholi,
Anta Misbahush Shuduri,
Ya Habibi Ya Muhammad,
Ya ‘Arusal Khofiqoini,
Ya Muayyad Ya Mumajjad,
Ya Imamal Qiblataini,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar