Laman

Kamis, 25 November 2010

antara aku dan kalian

Luar biasa ketika hari ini aku menyaksikan kejadian hebat itu. Sungguh takjub dan terus menerawang dalam angan seakan tak percaya bahwa tadi adalah kenyataan. Malam ini aku ditemani lagu sendu yang membuat hati ini damai setelah mengingat peristiwa tadi sore. Aku mulai merenung dalam lembaran kertas putih yang di atasnya terus tercetak tinta hitam yang masih aku ketik, tak tahu harus berucap apa, dalam ruangan panas ini aku sendiri. Sendiri ditemani suara lagu sendu dan suara jangkrik di tegal sebelah yang mungkin merasa kepanasan juga.

Aku masih menatap layar monitor yang menyorotkan cahaya dengan view sebuah browser. Aku bingung apa yang harus kuketik selanjutnya, yang jelas hari ini merupakan hari luar biasa yang mungkin akan menjadi sebuah memoar tersendiri dalam neuron otakku. Aku ingin benar - benar mengucapkan syukur, syukur yang bukan hanya sekedar syukur.

Rupanya aku tidak bisa membiarkan begitu saja mengalir dalam aliran yang mereka bawa, aku tidak bisa terus hanyut dalam lembutnya tiupan angin semilir itu, aku juga tidak bisa menerima kerasnya jalan yang berbatu itu mengapa..???

Peristiwa tadi menyadarkanku bahwa aku masih punya pohon - pohon dengan buah yang lebih segar, lebih matang, lebih manis, dan mungkin lebih empuk untuk digigit. Aku tidak mau memaksakan diri lebih - lebih dipaksa, karena aku sudah terlalu bersyukur mempunyai pohon - pohon dengan batang yang besar, daun yang rindang, dan hijau.

Sahabat, perbedaan adalah satu hal yang indah jika kita bisa menikmatinya dengan bijak. Aku punya jalanku sendiri bersama orang - orang yang juga luar biasa, kalian punya cara yang indah juga untuk melewati jalan panjang itu. Aku yakin ketika perbedaan ini belum bisa bersama ada satu hal penting yang harus kita ambil : hikmah. Tidak saling menyalahkan.

Kita itu berbeda, tidak perlu disama - samakan, kita itu punya kepribadian dan karakter masing - masing, tidak perlu disama - samakan. Ada keindahan tersendiri di setiap jalan yang kita tempuh, aku dengan caraku, kalian dengan cara kalian. Aku lembut, mungkin kalian keras, aku sederhana, mungkin kalian rumit, aku tenang, mungkin kalian tergesa - gesa atau sebaliknya. Parameter jalan kita berbeda walaupun tujuan kita seragam, biarlah... mungkin aku masuk lewat pintu sebelah utara, kalian sebelah selatan. Biarkan jalan ini terlewati oleh keanggunan langkah masing - masing. Aku dan kalian. Lana a'maluna wa lakum a'malukum...

*teruntuk
guru - guruku yang luar biasa membimbingku untuk tidak mudah terombang ambing dengan satu hal baru, yang telah meyakinkanku bahwa jalanku dan apa yang telah kalian ajarkan benar - benar jauh lebih indah.

sahabat - sahabatku yang terus berjuang dengan istiqomah untuk mengajak dan memakmurkan masjid