Laman

Sabtu, 11 Desember 2010

great day.. alhamdulillah !!!

18:16 petikan dawai gitar Jubing Kristianto mengalun di ACER 4736ku menemani senja gerimis di luar kamar kostku. Petang ini aku sendiri di kost, teman - temanku belum pulang, entah terjebak hujan, menghabiskan waktu di studio musik, sibuk menggarap laporan dengan sejawatnya, atau pergi ke mall menuntaskan akhir pekan ini. Hening, kamarku begitu tenang dengan iringan playlist yang melow. Hari ini aku benar - benar luar biasa, Sabtu yang luar biasa juga, penuh kejutan dan pelajaran.

Pagi - pagi di akhri pekan aku guyurkan air tidak seperti biasanya di akhir pekan, aku mandi lebih awal untuk memulai hari yang agak longgar ini. Menuju Jl. Dharmawangsa, Masjid Nuruzzaman Kampus B UNAIR dengan Jupiter MX (baca:MiXi) melewati jalanan yang masih lenggang karena orang - orang belum sibuk beraktivitas. Dengan kecepatan yang cukup tinggi aku pun tiba di Nurza, sepi dan lengang. Hanya beberapa mahasiswa dengan jas almamater duduk menanti teman - temannya untuk mengikuti acara di salah satu aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Duduk di serambi masjid, mengeluarkan handphone dan sejenak menunggu booting untuk log in www.foursquare.com kubuka menu message dan kutulis pesan, "Mas, sy sudah di Nurza =)." Tak lama kemudian ringtone gemericik air handphoneku berbunyi, kubuka "Iya dek, ini masih ngontel dari pesantren mahasiswa (baca:pesma)." Sembari menunggu kubuka foursquare-ku dan ku-update @Masjid Nuruzzaman Kampus B UNAIR dengan status 'mengambil sesuatu dari ketua pelaksana Muktamar XXIX'.

Luar biasa, tak sampai lima menit beliau datang dengan sepeda wim cycle-nya sambil mengucap, "Assalamu'alaikum, maaf yaa Dek sudah buat nunggu, sudah lama ta?"
"Nggak kok Mas baru sampai juga ni," kujawab dengan hangat.
Beliau adalah Zainuddin, S.KH atau lebih dikenal Mas Zen, ketua pelaksana Muktamar UKMKI XXIX yang baru saja berlalu seminggu lalu. Dikeluarkannya sebuah bingkisan yang di atasnya tertulis "Jazakumullah atas partisipasi antum dalam pensuksesan semarak MUKTAMAR XXIX UKMKI" kubuka bungkusan itu di depan Mas Zen dan alhamdulillah sebuah buku bersampul biru dengan judul 'Terampil Bersahabat dengan Siapa Saja' karangan Imam al-Ghazali. Luar biasa buku yang ingin segera kubaca dan kupelajari apa - apa yang ada di dalamnya. Sepertinya buku itu adalah buku yang akan mengajarkan bagaimana seorang muslim itu fleksibel dengan kemuslimannya. Seminggu yang lalu aku memang diperbantukan untuk menjadi master of ceremony di salah satu rangkaian kegiatan MUKTAMAR XXIX : Quantum Thinking. Sebuah training yang menginspirasiku untuk bisa melompat dalam berpikir. Trainernya berkualitas dan benar - benar telah ber-quantum thinking, hal itu terlihat dari background dan kehidupannya sekarang.

Sejenak kubuka dompet dan kubuka selembar kertas yang mengingatkanku untuk menghadiri acara menakjubkan juga. Tiket Rossy Goes to Campus mengingatkanku untuk segera bergegas ke lokasi acara selepas sholat Dhuhur. Auditorium Kampus C UNAIR menjadi tkp, pukul 12 lebih sedikit aku tiba di audit dan apa yang terjadi? sebagian besar kursi yang disediakan panitia penuh, dan akhirnya aku dapat kursi di belakang padahal acara baru dimulai tepat jam 1. Aura inspirasi sudah berterbangan di sudut - sudut audit, gemuruh ribuan mahasiswa tak sabar untuk menyaksikan talk show bersama Rosiana Silalahi.
"Kita sambut dengan tepuk tangan yang meriah, Rosiana Silalahi...!!!"
Sontak seluruh isi auditorium berteriak dan menyambut Rosi dengan tepuk tangan dan senyum yang ceria. Kebanggan tersendiri bagi UNAIR bisa kedatangan seorang tamu yang berkontribusi besar di dunia jurnalis untuk membeberkan berita dan fakta yang tengah terjadi di negeri ini. Rosi pun berdiri di panggung sambil menyapa ribuan intelektual muda UNAIR yang memenuhi auditorium. Jelas saja sapaan hangat itu dibalas dengan histeris oleh para mahasiswa.

Talkshow dimulai, Rosiana Silalahi memanggil tamu - tamu istimewanya. Tamu pertama Bapak Rahmat Gobel (Panasonic), kemudian Yenni Wahid (Putra K.H. Abdurrahman Wahid, Gus Dur), lalu Ahok (Seorang kepala daerah di daerah Riau), dan yang terakhir adalah Dr. Daniel Sparingga (staf ahli presiden bag komunikasi, alumni FISIP UNAIR jurusan Sosiologi) dan tamu spesial Syaifullah Yusuf a.k.a Gus Ipul (Wakil Gubernur Jawa Timur). Mereka semua menginspirasi ribuan Satria Airlangga yang hadir. Talkshow ringan tapi berbobot dengan materi - materi untuk kemajuan bangsa menuju Indonesia Tangguh.

Di penghujung acara, Glenn Fredly menjadi sorotan mahasiswa yang notabene kaum muda. Golden voice Glenn menghipnotis seluruh ruangan sehingga mahasiswa teriak histeris akan merdunya. Tampilan pertama, Kala Cinta Menggoda-nya Chrisye sudah membuat gemuruh teriakan seisi ruangan semakin kencang. Dilanjutkan dengan Belum Saatnya dengan tampilan aransemen baru, Terpesona, lagu khusus untuk mendiang pahlawan hak asasi manusia : Munir, Rasa Sayange, dan ditutup oleh Kisah Romantis yang didedikasikan untuk para jomblo yang sepi di malam Minggu.

Pas rasanya hari ini untukku, dapat buku, dapat inspirasi, dan dapat hiburan. Real weekend !!!

Kamis, 25 November 2010

antara aku dan kalian

Luar biasa ketika hari ini aku menyaksikan kejadian hebat itu. Sungguh takjub dan terus menerawang dalam angan seakan tak percaya bahwa tadi adalah kenyataan. Malam ini aku ditemani lagu sendu yang membuat hati ini damai setelah mengingat peristiwa tadi sore. Aku mulai merenung dalam lembaran kertas putih yang di atasnya terus tercetak tinta hitam yang masih aku ketik, tak tahu harus berucap apa, dalam ruangan panas ini aku sendiri. Sendiri ditemani suara lagu sendu dan suara jangkrik di tegal sebelah yang mungkin merasa kepanasan juga.

Aku masih menatap layar monitor yang menyorotkan cahaya dengan view sebuah browser. Aku bingung apa yang harus kuketik selanjutnya, yang jelas hari ini merupakan hari luar biasa yang mungkin akan menjadi sebuah memoar tersendiri dalam neuron otakku. Aku ingin benar - benar mengucapkan syukur, syukur yang bukan hanya sekedar syukur.

Rupanya aku tidak bisa membiarkan begitu saja mengalir dalam aliran yang mereka bawa, aku tidak bisa terus hanyut dalam lembutnya tiupan angin semilir itu, aku juga tidak bisa menerima kerasnya jalan yang berbatu itu mengapa..???

Peristiwa tadi menyadarkanku bahwa aku masih punya pohon - pohon dengan buah yang lebih segar, lebih matang, lebih manis, dan mungkin lebih empuk untuk digigit. Aku tidak mau memaksakan diri lebih - lebih dipaksa, karena aku sudah terlalu bersyukur mempunyai pohon - pohon dengan batang yang besar, daun yang rindang, dan hijau.

Sahabat, perbedaan adalah satu hal yang indah jika kita bisa menikmatinya dengan bijak. Aku punya jalanku sendiri bersama orang - orang yang juga luar biasa, kalian punya cara yang indah juga untuk melewati jalan panjang itu. Aku yakin ketika perbedaan ini belum bisa bersama ada satu hal penting yang harus kita ambil : hikmah. Tidak saling menyalahkan.

Kita itu berbeda, tidak perlu disama - samakan, kita itu punya kepribadian dan karakter masing - masing, tidak perlu disama - samakan. Ada keindahan tersendiri di setiap jalan yang kita tempuh, aku dengan caraku, kalian dengan cara kalian. Aku lembut, mungkin kalian keras, aku sederhana, mungkin kalian rumit, aku tenang, mungkin kalian tergesa - gesa atau sebaliknya. Parameter jalan kita berbeda walaupun tujuan kita seragam, biarlah... mungkin aku masuk lewat pintu sebelah utara, kalian sebelah selatan. Biarkan jalan ini terlewati oleh keanggunan langkah masing - masing. Aku dan kalian. Lana a'maluna wa lakum a'malukum...

*teruntuk
guru - guruku yang luar biasa membimbingku untuk tidak mudah terombang ambing dengan satu hal baru, yang telah meyakinkanku bahwa jalanku dan apa yang telah kalian ajarkan benar - benar jauh lebih indah.

sahabat - sahabatku yang terus berjuang dengan istiqomah untuk mengajak dan memakmurkan masjid